Strategi dan Peluang Usaha Kaos Distro Online
1. Ide yang menarik
Setelah anda memutuskan dan benar-benar yakin untuk menjalankan usaha kaos distro, maka pertama kali yang harus anda lakukan adalah brand sorming atau ide-ide menarik untuk ciri khas kaos anda seperti tema koas anda, lalu pikirkan juga kaos yang akan anda jual apakah dengan sablon gambar atau sablon teks atau bahkan keduanya.
Selain itu juga perhatikan target usia atau kelamin, untuk anak-anak atau orang dewasa dan untuk pria atau wanita. Setelah itu hal terpenting adalah tren kaos yang sedang booming.
2. Tentukan target pasar
Setelah menemukan ide yang menarik, maka mulailah berfikir untuk target pasar. Bagi anda yang baru memulai bisnis ini maka target pasar haruslah lebih spesifik, seperti untuk pria yang berusia 15-35 tahun dalam bidang olahraga seperti sepakbola. Jika anda sudah menemukan nise yang cocok dalam arti pasarnya sudah ada, peluangnya menjanjikan dan closingnya juga mudah maka anda akan lebih mudah menjalankan strategi pemasarannya.
3. Mempersiapkan tempat produksi atau konveksi
Untuk memiliki tenpat produksi atau konveksi sendiri tentunya akan membutuhkan modal yang cukup besar, oleh karena itu ada alternatif agar anda bisa berbisnis kaos distro tapi dengan modal yang relatif kecil. Salah satu alternatifnya adalah anda bisa menjalin kerjasama dengan produsen kaos polos yang merupakan bahan utama untuk pembuatan kaos distro dan anda bisa membelinya dengan harga yang lebih murah, kemudian anda juga harus bekerjasama dengan penyedia sablon karena sablon merupakan nyawa dari kaos distro yang anda miliki perhatikan juga kualitas sablonnya.
4. Menentukan harga
Untuk menentukan harga dari produk yang akan anda jual, maka anda harus mengetahui biaya produksi setiap kaosnya. Adapun rumusan umum untuk menghitung harga pokok penjualan yaitu pastikan dengan menyertakan harga sebenarnya, biaya pengiriman, biaya sablon, biaya label, biaya tenaga kerja serta biaya pemasaran. Jangan lupa tentukan apakah anda akan menjualan grosiran atau eceran atau bahkan keduanya.
2. Tentukan target pasar
Setelah menemukan ide yang menarik, maka mulailah berfikir untuk target pasar. Bagi anda yang baru memulai bisnis ini maka target pasar haruslah lebih spesifik, seperti untuk pria yang berusia 15-35 tahun dalam bidang olahraga seperti sepakbola. Jika anda sudah menemukan nise yang cocok dalam arti pasarnya sudah ada, peluangnya menjanjikan dan closingnya juga mudah maka anda akan lebih mudah menjalankan strategi pemasarannya.
3. Mempersiapkan tempat produksi atau konveksi
Untuk memiliki tenpat produksi atau konveksi sendiri tentunya akan membutuhkan modal yang cukup besar, oleh karena itu ada alternatif agar anda bisa berbisnis kaos distro tapi dengan modal yang relatif kecil. Salah satu alternatifnya adalah anda bisa menjalin kerjasama dengan produsen kaos polos yang merupakan bahan utama untuk pembuatan kaos distro dan anda bisa membelinya dengan harga yang lebih murah, kemudian anda juga harus bekerjasama dengan penyedia sablon karena sablon merupakan nyawa dari kaos distro yang anda miliki perhatikan juga kualitas sablonnya.
4. Menentukan harga
Untuk menentukan harga dari produk yang akan anda jual, maka anda harus mengetahui biaya produksi setiap kaosnya. Adapun rumusan umum untuk menghitung harga pokok penjualan yaitu pastikan dengan menyertakan harga sebenarnya, biaya pengiriman, biaya sablon, biaya label, biaya tenaga kerja serta biaya pemasaran. Jangan lupa tentukan apakah anda akan menjualan grosiran atau eceran atau bahkan keduanya.
5. Strategi Pemasaran
Banyak cara untuk memsarkan produk kaos distro, diantaranya dengan memasarkannnya dengan online atau offline. Dan cara yang paling pas untuk memasarkan kaos distro anda adalah melalui media online seperti sosial media atau website. Namun saat ini lebih efektif memasarkan via online baik Instagram, facebook. (foto youtube.com)
Banyak cara untuk memsarkan produk kaos distro, diantaranya dengan memasarkannnya dengan online atau offline. Dan cara yang paling pas untuk memasarkan kaos distro anda adalah melalui media online seperti sosial media atau website. Namun saat ini lebih efektif memasarkan via online baik Instagram, facebook. (foto youtube.com)
