Tips Menyiasati Usaha yang Sedang Sepi Penjualan / Orderan
Yang namanya bisnis tidak selamanya berjalan mulus dan lancar, ini adalah hal yang sangat wajar apalagi anda adalah seorang pemula yang baru terjun di dunia bisnis. Namun anda tidak perlu panik untuk menghadapinya, karena semua pengusaha pasti pernah mengalaminya termasuk pengusaha yang sukses sekalipun.
Tetaplah bersikap tenang dan berfikir positif agar anda dapat mengetahui letak permasalahan usaha anda kenapa sepi orderan? tanyakan juga pada diri anda apa saja kesalahan yang sudah dilakukan sehingga usaha anda sepi? Apa karena anda Culas? Mau menang sendiri mentang mentang anda pemilik usaha tersebut? atau hal lain? Berikut adalah tips menghadapi usaha yang sedang sepi:
1. Turunkan Harga
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah meninjau kembali harga yang telah anda tetapkan pada produk atau jasa anda, bisa jadi harga yang anda tetapkan lebih mahal daripada produk pesaing anda sehingga pelanggan anda beralih. Oleh karena itu, teruslah update harga pada pesaing anda dengan cara menurunkan harga diimbangi dengan menurunkan kualitas/ mutu kalau itu perlu.
1. Turunkan Harga
Hal pertama yang harus anda lakukan adalah meninjau kembali harga yang telah anda tetapkan pada produk atau jasa anda, bisa jadi harga yang anda tetapkan lebih mahal daripada produk pesaing anda sehingga pelanggan anda beralih. Oleh karena itu, teruslah update harga pada pesaing anda dengan cara menurunkan harga diimbangi dengan menurunkan kualitas/ mutu kalau itu perlu.
2. Evaluasi Kualitas
Apabila harga produk anda sudah sesuai, namun usaha anda masih tetap sepi orderan maka bisa jadi permasalahannya ada pada kualitas produk anda. Saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih kualitas yang buruk asal harga murah. Jadi tak masalah yang penting laris, tetapi anda harus fair dengan menjelaskan mutu (Kualitas). Harga murah, kualitas mutu mesti dijelaskan kepadanya pelanggan.
3. Evaluasi Layanan
Jika kedua hal di atas tidak menjadi masalah, maka bisa jadi pelayanan anda kepada pelanggan yang mempengaruhi sepinya usaha anda. Maka teruslah memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen anda. Contoh kecil, jangan membohongi pelanggan terkait kualitas, lebih baik apa adanya.
4. Lakukan Inovasi
Mungkin para pelanggan anda merasa bosan dengan produk atau jasa anda dan bahkan tampilan atau toko anda kurang menarik. Maka dari itu lakukan inovasi yang mencolok pada produk dan toko anda. Hal ini sangat wajar terjadi karena pada dasarnya manusia memang cepat bosan terhadap sesuatu.
5. Keluarkan Anggaran untuk Promosi
Hal ini dilakukan untuk menarik pelanggan lama anda dan juga untuk menarik pelanggan baru untuk datang dan menggunakan produk atau jasa anda agar usaha anda lebih banyak pelanggan dan tentunya tidak sepi lagi. Gunakan anggaran anda sebaik mungkin, pakai promo diwajibkan bagi pelaku usaha kuliner dan kebutuhan rumah tangga lain nya.
6. Jalin Kerjasama Marketing
Jika selama ini anda hanya menawarkan produk atau jasa hanya menunggu pelanggan datang, maka sebaiknya dirubah dengan menjalin kerjasama kepada marketing handal agar penjualan anda kembali meledak. Memang tidak mudah mendapatkan team Marketing Handal karena terkadang sebagai pemilik usaha sering Culas terhadap marketing nya sendiri.
Banyak pelaku usaha sepi orderan ketika team marketing nya tidak dihargai dibuat Culas, mau menang sendiri tanpa menyadari betapa pentingnya marketing itu sendiri. Marketing ibarat Prajurit bagi perusahaan, jika prajurit hilang maka apalah daya perusahaan tersebut. Makanya perusahaan maju pasti menghormati Marketing nya.
Ada etika dan tanggung jawab antara marketing dan pemilik usaha. Tugas marketing jangan sekali-kali dicampuri apalagi sampai mengambil alih pelanggan dari marketing itu sendiri karena berakibat Fatal. Kecuali ada kesepakatan semisal memberitahu info tentang pelanggan terkait. Begitu juga team marketing tidak ada hak untuk ikut campur dalam dunia produksi. Masing-masing ada Tupoksi nya. Jika tips diatas dilakukan bukan tidak mungkin perusahaan akan berkembang pesat dan order kembali meledak. (Foto Mahribeton.com)